Kisah empat Buah apel,

Alkisah ada Seorang pemuda yang ingin memberikan empat buah apel kepada wanita yang ia senangi namun wanita itu menolaknya dengan tegas, sang pemuda tetap bersabar dengan penuh harap sang pemuda menunggu wanita itu di depan sebuah surau selama empat jam sang wanita tak kunjung datang, sang pemuda begitu kecewa ,namun karena kecintaanya pada wanita itu sang pemuda dengan tulus memaafkannya sang pemuda kebingungan dengan empat buah apel ini, tak mungkin dia habiskan sendiri, kemudian sang pemuda melihat kondektur dan supir bus berusia tua yang sudah kelelahan, sang pemuda memberikan sebuah apel ke masing-masing mereka ,supir dan kondektur begitu senang , senyum sumringah terpancar dari wajah mereka, sisa dua apel lagi, tak lama kemudian sang pemuda memberikan apel ini kepada pedagang yang daganganya belum sepenuhnya habis, sang pedagang begitu gembira melihat apel tersebut dan mengucapkan terimakasih berkali-kali, dan tinggalah satu apel lagi ditangan sang pemuda, sang pemuda ingin memakan apel tersebut namun dijumpainya tukang parkir yang sudah berjaga sejak pagi sampai malam, maka diberikannya apel terakhir itu kepadanya tukang parkir itu terlihat kaget dan sangat berterimakasih kepada sang pemuda. sesaat setelah apel itu habis pemuda itupun tersenyum, dia mendapatkan sebuah pelajaran baru dalam hidupnya, bahwa bukan banyak atau sedikit jumlah yang dia berikan, tetapi kepada siapa dia mberikan. Begitu pula Cinta tidak peduli seberapa banyak cinta , ketulusan dan kesetiaan yang kamu berikan, tak peduli jika itu terjadi selama seperempat usiamu, jika bukan kepada orang yang membutuhkannya hal itu sia-sia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Penyair Hijau